All images credit and content copyright by Ykicky studio
Setelah Haneul pergi Junki memaksa Soram untuk pulang dan memberitahu Soram jika dirinya mengatakan yang sebenarnya pada Haneul, tentu saja Soram sangat frustasi, dia tidak tau lagi apa yang harus dia lakukan. Junki menyarankan agar Soram pulang dan besok minta maaf, tapi bagi Soram ini tidak bisa seperti ini, dia langsung mnghubungi Haneul saat itu juga, namun ponsel Haneul mati, saat itu Soram kembali menangis lagi.
EPISODE 8
Sementara Haneul, setelah bertemu dengan Soram tadi dia pergi ke tempat karaoke, menyanyikan lagu-lagu galau untuk mewakilkan perasaannya.
Haneul di tempat karaoke tidak sendiri, dia bersama temannya. Teman wanitanya itu menyarankan agar Haneul menyelesaikan masalah antara dia dan Soram, lagian ini mereka baru jadian masak udah mau berantem dan terancam kandas, pembicaraan mereka terputus saat ibu dari temannya itu menghubunginya, jadi dia keluar agar tidak bising.
Di kamarnya Soram sedang berbicara lwat telphone dengan Junki, berbasa-basi tentang cuaca dingin yang tadi dan beruntung tidak turun salju.
Junki : “Belum baikkan?”
Soram : “kita putus. Aku bahkan tidak.. meminta maaf dengan benar untuk dia.”
Junki : “sial, kau bahkan membuatku menyesal.”
Soram : “tidak.. akulah yang melakukan kesalahan.”
Saat teman Haneul kembali, dia berhenti di depan pintu ruang karaoke, melihat Haneul yang kembali menyanyikan lagu-lagu patah hati dan kali ini lebih dalam dari yang tadi, mungkin karna Haneul merasa bebas tidak ada orang yang mengawasi.
Bahkan saat jalan pulang kerumahpun Haneul hanya menunduk, bersama kesedihan dan prasangka-prasangkanya.
Ditempatnya masing-masing, malam itu Haneul dan Soram berkemas dengan sesekali memandangi tutup botol yang dulu mereka buat menyerupai bentuk hati saat pertamakali mereka jadian. Haneul berkemas dengan baju-baju dan koper didepannya, sementara Soram mengemasi buku yang biasa dia gunalan untuk menulis hariannya dengan Haneul.
Esoknya, teman Haneul menemui Soram dihalte, dia hampir saja malu jika Soram tidak mengatakan benar itu dirinya, karna tentu teman Haneul belum pernah bertemu dengan Soram, dia hanya menebak saja.
Teman Haneul memberitahu Soram jika Haneul akan pergi, maka dari itu Soram sebaiknya bergegas menemuinya, sebelum terlambat. Seketika kekhawatiran itu menghampiri Soram.
Haneul keluar rumah dengan membawa koper, Soram melihatnya saat Haneul keluar dari gang, jadi dia langsug berlari mengejar Haneul, dan langsung memeluknya dari belakang sambil terus menangis, tentu saja saat itu Haneul terkejut.
Soram menangis dan benar-benar meminta maaf kepada Haneul, Haneul tidak bisa pergi dengan cara seperti ini, setidaknya Soram harus meminta maaf dengan benar sebelum Haneul pergi. Haneul meminta Soram untuk melepaskan pelukannya, dia masih tidak paham dengan apa yang terjadi dan meminta Soram menjelaskannya.
Soram melepaskan pelukannya dan masih dalam keadaan menangis.
Soram : “apakah kamu tidak ingat bagaimana kita bertemu? Kamu bilang kamu mencintaiku, bahwa itu adalah cinta pada pandangan pertama, tidak mudah untuk bertemu orang seperti itu. Aku sangat menyesal. Pada saat itu aku hanya.. hanya membuat keputusan yang buruk. Aku tidak pernah memiliki perasaan yang berbeda sama kamu. Aku sangat mencintaimu.”
Haneul : “Jangan menangis Soram. Ayo, masuk akal…”
Soram : “Bagaimana mungkin kau bahkan tidak bisa melihat wajahku sekalipun dan pergi? Bagaimana aku bisa hidup tanpa kamu selama 2 tahun? “
Haneul : “2 tahun? apa yang kamu bicarakan?”
Soram : “Dia berkata bahwa kamu pergi keluar negeri untuk belajar bahasa.”
Haneul : “Hah? Apa mungkin, kamu bertemu Suhee?”
Dengan tersenyum, merasa tidak habis pikir, Haneul menyangkalnya. Dia hanya pergi untuk liburan, lihat saja koper yang dia bawa tidak banyak.
Melihat koper disebelah haneul Soram merasa lega, dan masih dalam keadaan menangis dia jongkok, lelah dengan emosinya.
Haneul : “apa kamu sangat merindukanku? Kamu juga?”
*TOLONG INI YANG NULIS SINOPSIS KEHILANGAN KEWARASANNYA, HANEUL MANIS BANGET. IYA AKU JUGA KANGEN!!!
Soram mengangguk sebagai jawaban iya.
Haneul : “aku juga maafkan aku..”
Haneum membantu Soram berdiri dan meminta Soram untuk berhenti menangis, dia juga tidak mau mereka bertengkar karena masalah seperti itu lagi.
Yeay akhirnya mereka pelukan, mereka baikkan.
Aku pikir semuanya kebetulan dan nasib adalah sesuatu yang terlalu berat untukku
Tapi kebetulan ini terus berlanjut dan tumbuh menjadi takdir
Haneul datang dan menyapa taeggi, tapi menurut taeggi mereka tidak cukup dekat untuk saling bertukar sapa.
Haneul dengan tangan yang merengkuh Soram mendekat, mengatakan pada Taeggi, kalo taeggi sedang berbicara dengan pacarnya.
Cinta pertamaku seperti mimpi..
Tidak. Cinta dimulai.
Haneul bertanya dengan mata yang terus menatap soram, sengaja agar Taeggi tidak meragukan hubungan mereka, jelas saja taeggi sangat terkejut dan tidak menyangkanya. Dari pada berlama-lama berurusan dengan Taeggi, Soram lebih memilih menegaskan sekali lagi kalo dia tidak bisa ikut di acara minum-minum seperti biasa, dan memilih pergi dengan Haneul.
Sebelum pergi, haneul sempat mengatakan pada Taeggi agar dia berhenti menelepon Soram larut malam, lalu perisi.
Setiap hari istimewa
Keistimewaan itu menjadi rutinitas
Rutinitas itu telah memberku hadiah seperti keajaiban.
***
***
Huhu akhirnya selesai, maaf ya lama. Laptop tiba-tiba bermasalah lagi, ini aja pake monitor. Layarnya laptop kedap-kedip mulu awalnya dan berakhir nggak nyala.
Semalem nangis karna laptopnya nggak bener-bener, terancam berhenti nulis buat sementara :(
Tapi untung ada monitor. Aku bakal usahain buat nulis terus dan lebih semangat lagi.
Makasih yang sudah baca dari eps pertama sampai selesai. Sampai bertemu disinopsis-sinopsis selanjutnya.
Aku nggak bisa banyak cuap-cuap, karna emang terbatas banget ini. Maaf ya kalo ada salah-salah kata ataupun typo. Sekali lagi terima kasih :)
Doain uangnya ngumpul cepet biar bisa beli laptop :(