All images, credit, content and copyright by iQiyi
ONE AND ANOTHER HIM
EPISODE 1 PART 1
Matahari sudah mulai meninggi, tapi Linyuan masih tertidur pulas dikamarnya. Didalam tidurnya itu dia bermimpi sedang berada di tengah-tengah hutan, sendirian, Linyuan bingung dan terlihat takut, namun tiba-tiba didepannya ada sosok laki-laki yang hanya terlihat punggungnya saja, Linyuan langsung berlari mengikuti laki-laki itu dan memanggilnya. Kilasan-kilasan balik masalalu kembali dalam mimpi Linyuan sampai ketika laki-laki itu membalikkan badannya, wajah itu menatap Linyuan seketika langkah Linyuan terhenti, air mukanya terlihat sedih. Sosok laki-laki itu kembali berbalik dan hilang. Dengan wajah sedih Linyuan tidak berusaha memanggil atau mengejarnya lagi.
Dan tiba-tiba saja dia sudah berada di tepi jurang, didepannya terhampar lautan yang sangat luas.
Linyuan terbangun karena hapenya berbunyi, Madengdeng menghubunginya, tapi saat menjawabnya Linyuan memanggil Madengdeng dengan nama Zhouyang, ah Linyuan belum sepenuhnya sadar dan masih terpengaruh mimpinya barusan.
Madengdeng memberitahu Linyuan, jika dirinya masih mau ikut penerbangannya jam 12, dan meminta gadis itu untuk segera memeriksa jam, Linyuan tentu saja langsung heboh karena sekarang sudah sangat siang.
Linyuan langsung berlari ke bandara dengan membawa kopernya, dia benar-benar mengejar waktu sebelum pesawatnya terbang. Setelah berlari dan mengejar waktu, tepat saat petugas bandara memberikan tanda jika untuk memasuki pesawat sudah tidak bisa, Linyuan sampai disana menyerahkan paspor miliknya.
Petugas wanita itu memberitahu jika Linyuan terlambat dan bagian ekonomi sudah terisi penuh. Linyuan panic, dia harus naik pesawat itu, bahkan kepada petugas dia bilang dia bisa berdiri, dia memiliki kemampuan bertahan yang luar biasa. Mungkin karena kasian akhirnya petugas bandara menyerahkan parpor Linyuan dan mengatakan jika Linyuan sudah dipindahkan ke kelas bisnis secara gratis. Linyuan terlalu gembira hingga menjabat tangan petugas itu, dia tertawa lebar.
Seorang laki-laki memasuki kabin pesawat, dia memakai kaca mata hitam dan juga menggunakan masker hitam, setelah meletakkan tas bawaannya, dia duduk ditempatnya dan langsung menutupi seluruh badannya menggunakan selimut.
Dia adalah Xiaoen
Tidak sealng berapa Linyuan juga memasuki kabin, dia terlihat gembira. Setelah duduk dikursinya, Linyuan menghubungi Madengdeng, memintanya untuk membuka mata lebar-lebar dan lihat kearah depan, Linyuan menyombongkan diri, bagaimana sebenarnya dia sudah sangat terlambat tapi karena hal itu akhirnya dia dipindahkan secara gratis, Linyuan tertawa lagi karena bahagia.
Madengdeng yang duduk dibelakang, tidak jauh dari tempat Linyuan duduk dan sekarang sedang pake sheet mask, sambil mendengus kesal Madengdeng memberitahu Linyuan jika sekarang semua teroris duduk di kelas bisnis, Madengdeng dengan sengaja menakut-nakuti Linyuan dengan mengatakan mungkin saja teroris itu duduk disebelah Linyuan. Setelah puas Madengdeng langsung menutup teleponnya.
Awalnya Linyuan cuek, tapi akhirnya omongan Madengdeng jadi membuatnya waspada, dia memperhatikan seorang wanita yang duduk didekatnya, lalu memperhatikan orang-orang disekitarnya, sampai pandangannya jatuh pada sosok laki-laki yang duduk diseberangnya, laki-laki yang menutupi badannya dengan selimut dan juga memakai masker dan kacamata hitam.
Linyuan semakin curiga, karena memang laki-laki itu pantas untuk dicurigai, dari kaki dan tangannya yang tidak tenang, sampai catatan yang ada dibuku yang bertuliskan ‘kehidupan satu jam, tidaka akan jatuh ke tanah.’
Pikiran Linyuan sudah kemana-mana, dia juga teringat berita yang mengabarkan di Jerman penerbangan 1965 pernah diseang oleh teroris, berita yang juga membahas tentang ISIS dan pemimpinnya adalah Abukarebi Bagadashi.
Rasa takutnya semakin kuat, Linyuan harus mencari cara sekarang, dia pura-pura kejang dan memanggil pramugari, Xiaoen yang duduk diseberangnya memperhatikan bingung, bahkan wanita yang duduk disebelah Linyuan juga ikut bingung.
Pramugari datang dan menanyakan apa Linyuan sakit, dengan suatu isyarat, Linyuan meminta pramugari itu mendekatkan telinganya.
Linyuan berbisik ditelinga pramugari, melaporkan jika sepertinya orang yang duduk diseberangnya adalah seorang teroris. Pramugari itu terkejut dan melihat sekilas kearah Xiaoen lalu menyuruh Linyuan beristirahat, afar tidak begitu menarik perhatian. Sebelum pergi pramugariitu membeitahu kalo Linyuan bergerak terlalu berlebihan hahahaha
Karena laporan itu Xiaoen dipanggil oleh pramugari lain memintanya untuk ikut dengannya. Xiaoen menghembuskan nafas dengan kasar, sebelum jalan mengikuti pramugari, Xiaoen berdiri didekat Linyuan dan memperhatikannya, Linyuan pura-pura tidak tau apa-apa dan kembali beracting kejang lagi.
Linyuan sangat senang sekaligus lega, sekarang Linyuan bisa kembali tidur dengan nyenyak.
Saat Linyuan bangun dari tidurnya, Xiaoen sudah kembali keduduknya, melihat hal itu Linyuan kembali panik dan memanggil pramugari lagi. Saat pramugari datang, Linyuan langsung bertanya kepada pramugari dan pramugari mengatakan jika laki-laki yang duduk di seberang memiliki kecemasan serius saat naik pesawat, ia perlu menggunakan selimut untuk menutupi dirinya agar merasa aman.
Sekarang giliran pramugari yang beralih ke Xiaoen dan meminta maaf atas ketidak nyamanannya.
Sebelum pramugari pergi dia bertanya lagi, apa orang disebelahnya tau kalo dirinya yang melaporkannya, pramugari bilang jika Xiaoen sudah tau dan dia mengerti.
Penerbangan sebentar lagi akan tiba di bandara Phuket setengah jam lagi, tapi tiba-tiba pesawat tidak setabil dan bergoyang, membuat semua orang takut dan panik dalam satu waktu, Xiaoen sampai terjatuh.
Linyuan yang melihat kearah kursi Xiaoen, dan kosong jadi semakin panik, kecurigaannya kembali muncul lagi, dengan paniknya karena kondisi pesawat dan sekarang ditambah Xiaoen yang juga hilang, akhirnya dengan menunjuk-nunjuk kursi Xiaoen, berharap ada yang menyadari itu juga.
Sambil ketakutan Linyuan mengatakan kalo dugaannya benar, orang disampingnya memang seorang teroris dan doa sekarang tau apa yang sedang terjadi, Linyuan terus memanggil pramugari dengan ketakutan tapi tiba-tiba ada tangan yang meraih tangannya yang sedang menunjuk-nunjuk.
Linyuan heran kenapa tiba-tiba pesawatnya jadi tenang, Linyuan juga sepertinya tidak sadar jika tangannya dipegang oleh Xiaoen yang dibawah sedang panik, Linyuan malah berpikir mungkin itu akhir hidupnya.
Sampai akhirnya Xiaoen membuka selimutnya, saat itu Linyuan sadar dan menanyakan kenapa laki-laki itu ada dibawah, Xiaoen melihat kearah Linyuan, begitupun sebaliknya.
Sampai di Phuket, Linyuan dan Madengdeng langsung ngevlog atau mungkin sedang live. Dengan gembira mereka memberitahu jika mereka sudah sampai Thailand, Linyuan sangat ceria sekali.
Dan Xiaoen juga keluar tidak lama setelah itu, dengan pandangan bingung, mencari seseorang, Xiaoen kalo udah copot kacamata ganteng banget^^
***
Hi hello, maaf ya sebelumnya sinopsis Touch Your Heart nggak aku lanjut karena alasan satu dan yang lain, dan juga atas pertimbangan banyak hal, jadi aku drop maaf ya.
Sebagainya aku ganti dengan sinopsis drama ini, semoga suka.
Drama ini aku bagi menjadi 4 part, hehe aku lagi sibuk disebelah, jadi harap sabar ya.^^
Drama ini bagus banget, kocak hahaha.
Terima kasih sudah membaca ❤️