Pengumuman

Untuk sementara Enamhari akan libur update dulu ya, untuk berapa lamanya belum tau. Semoga secepatnya bisa kembali update sinopsis lagi ya. :)

Les Bahasa Korea Online

✔️Materi dasar
✔️sistem via chat wa, materi-soal-kerjakan-koreksi
✔️tidak ada waktu2 tertentu karna aku yg akan menyesuaikan waktu kamu
✔️les bisa dimulai setelah menyerahkan bukti tf
✔️50k/bln.

*kalo ada yg ditanyakan bisa wa ke 085852727245

Terima kasih ❤️

SINOPSIS ONE AND ANOTHER HIM EPS 2 PART 1

February 17, 2019
All images, credit, content and copyright by iQiyi



EPISODE 2 PART 1

Xiaoen dibawa ke ruangan dan lalu di lepaskan borgolnya, di minta duduk. di sana ada beberapa polisi juga yang sedang duduk, Xiaoen menjelaskan duduk permasalahannya, jika semua ini salah paham dan sebagainya, saat para polisi itu membahas tentang masalah Xiaoen, perhatian Xiaoen malah tertuju pada papan tulis di depan yang menunjukkan suatu kasus.


Dengan seksama Xiaoen memberhatikan bagan foto kasus pembunuhan itu, dia memikirkan sesuatu, wajahnya sangat serius, lalu dia mengambil spidol yang ada di meja, menarik perhatian polisi yang duduk bersamanya.

Dia maju ke depan dan menuliskan rumus yang entah apa, sepertinya itu persamaan matematika. Dan polisi di sana hanya memperhatikan bingung.



Suara Linyuan di luar yang sedang menjelaskan pada polisi terdengar sampai ruangan Xiaoen berada, iya kan deket ya, jadi Xiaoen ngeliat ke depan, senyum meremehkan, mungkin sedikit geli dengan apa yang Linyuan jelaskan.

Xiaoen kembali meneruskan kasus yang ada di papan tulis itu, sampai akhirnya selesai dan menghadap ke depan, melihat polisi-polisi itu berselimut takjub pada binary matanya, terkejut dan tidak menyangka jika kasus itu terpecahkan.

*bahasaku campur banget, efek baca wetpet kaya gini nih. Ya gimana, biar nggak bosen ya di selingin baca wetpet hehe.




Seorang polisi langrung lari keluar, memberitahu yang lain jika kasus pembunuhannya sudah terpecahkan oleh orang yang didalam, Xiaoen.
Bersamaan dengan itu Linyuan terpaksa di seret untuk ikut petugas, sekalipun menolak tetap saja tidak ada ampun, petugas itu membawanya, dan dari sana dia bisa melihat jika Xiaoen di dalam ruangan sedang mengejeknya.

Para polisi itu sangat senang dan mereka bilang akan mengabarkan berita bahagia ini minggu depan kepada media.




Xiaoen sudah di jemput oleh orang yang bertanggung jawab atas hidupnya selama di Thailand ini, mereka akan pulang, tapi sebelum itu melewati sel tahanan dimana di sana ada Linyuan dan yang lain sudah tertidur dengan seadanya.

Xiaoen berhenti tepat di depan sel, tertawa melihat cara tidur Linyuan, mengulurkan tangan seolah memanggil binatang paling imut dan berdecak.

Orang yang datang menjemput Xiaoen berbicara pada petugas, menyampaikan apa yang ingin Xiaoen sampaikan, bahwa Xiaoen dan Linyuan hanya kesalahpahaman.




Xiaoen sedang ada di rumahnya, melihat sebuah artikel tentang dirinya di suatu media online, di kamarnya banyak medali dan piala, robot-robotan, bahkan jadwalnya pun di tempel dengan rapi, anehnya ada satu jadwal yang tidak biasa ‘setiap malam sebelum tidur harus selfie’

Di dinding kamarnya banyak sekali fotonya, dari yang masih bayi sampai sekarang sudah sedewasa ini.



Di rumahnya Xiaoen benar-benar ngikut jadwal banget, mulai dari masak buat makan siang yang di timer bro, terus latihan taekwando sendiri di rumah, dan jadwalnya sekarang adalah chat online sama dinner.



Belum apa-apa Xiaoen udah marah dulu sama temennya yang telat 2 menit, ah elah. Temennya si masa bodo, dia lebih suka langsung tanya kabar sama apa Xiaoen udah liat pesannya, tapi ya Xiaoen kan batu, dia ngotot buat temennya minta maaf, yaudahlah ya dari pada rusuh mending minta maaf aja.

Xiaoen : “Aku sudah baca pesanmu. Apa maksudmu dengan ketikateraturan bersyarat adalah keseimbangan keteraturan minimum.”

Sumpah ini pada bahas apa sih?

Teman Xiaoen : “Tidak, itu bukan tidak bersyarat.”

Xiaoen : “Apa beneran ketidakteraturan tanpa syarat?”

Teman Xiaoen juga jadi bingung, aku apa lagi. Untung hape Xiaoen nyala, ada notif atau alarm. Dia mau bicara lagi nanti, dia harus makan malam dulu.



Tanpa menutup skype dengan temannya, Xiaoen pergi mengambil makanannya lalu kembali duduk di depan laptopnya. Temannya sangat keheranan menyadari jadwal makan malam Xiaoen yang berubah, tapi kata Xiaoen dia sudah mempersiapkannya sebelum dia kuliah. Xiaoen juga mau mulai sekarang dan seterusnya mereka kalo ngobrol pake bahasa China, karena dari tadi emang mereka ngobrol pake bahasa Inggris terus.

Temannya ini sangat menyesalkan kenapa Xiaoen kembali ke China, padahal dia bisa kuliah di Universitas Flinders yang dalam satu tahun mereka udah bisa mengajukan permohonan untuk gelar master. Ketika di tanya alasannya, Xiaoen cuek mengatakan jika Universitasnya yang disini dekat dengan rumahnya. Tidak tau harus menanggapi bagaimana lagi, temannya lebih bertanya perihal selfie Xiaoen, sampai kapan dia akan terus selfi dan menempelkannya di dinding kamarnya. Sambil memperhatikan dinding kamarnya, Xiaoen mengatakan jika dia akan selfie sampai mati.

Teman : “Setiap hari harus selfie dulu setiap bangun. Apa kau tidak takut?”

Xiaoen : “Aku melepaskan masalaluku ketika aku tidur.”


Xiaoen memperhatikan kamera miliknya sambil mengatakan jika dia harus mengingatkan dirinya sendiri kalo dia bukan lagi seperti yang dulu. Dengan jelas Xiaoen merasa ada yang aneh dengan kameranya.



UNIVERSITY OF FENG LING
Banyak mahasiswa yang datang dengan koper yang mereka bawa, termasuk Madengdeng dan Linyuan, mereka sih Cuma bawa ransel biasa doang sambil narsis sama kamera mereka, kayaknya Madengdeng ini vloger deh.

Dengan gembira Madengdeng dan Linyuan menunjukkan surat penerimaan mahasiswa barunya dan biasalah ngobrol nggak jelas.

Madengdeng : “Kau bilang, kau pasti akan diterima. Kau akan kencan dengan Zhouyang jadi kupanggil Mrs. Zhou. Cepat telpon dia sekarang, cepat.”

Dengan wajah murungnya dan menjauhkan kamera darinya, Linyuan meminta Madengdeng mendekat, dia mau bisikin sesuatu.

Linyuan : “Aku, terakhir kali aku bicara dengannya. Waktu dia minta putus. Tapi dia bilang dia sangat senang denganku, tak lama dia menghilang.”

Madengdeng : “Kau hanya bilang tentang hasil ujianmu dan tidak mengungkapkan apa-apa? Selain jadwal, apa lagi yang bisa kita katakan? Dia akan mengejarmu dan kencan dengamu? Jadi sekarang kau punya surat penerimaan. Telpon dia! Telpon dia!”

Linyuan : “Benar juga, aku belum pernah mengatakan padanya. Aku akan menelponnya nanti. Setelah aku ungkapkan, besoknya aku jadi pacarnya Zhouyang.”

Wajah yang tadi terlihat murung kini sudah terlihat cerah kembali karena kata-kata penyemangat dari Madengdeng, bahkan sekarang Linyuan sudah lari-larian saking bahagianya.”


Di hari lainnya, di antara lalu lalang mahasiswa lainnya, Linyuan lari-larian naik anak tangga yang lumayan banyak sambil bawa-bawa koper.

Kakaknya mengejar dari belakang, terlalu capek buat ngikutin Linyuan yang kayaknya nggak ada capeknya.

Sampai di atas kakaknya mau bantu Linyuan buat bawa barangnya sampai asrama tapi Linyuan menolak, di masa depan, selain pacarnya, dia tidak bisa dekat dengan pria lain, itu kata Linyuan.

Linfang : “Siapa pacarmu?”

Linyuan : “Zhouyang.”

Linfang : “Apa kau baik-baik saja, Linyuan?”

Linyuan menjawab dirinya baik-baik saja angin dan matahari, bunga harum dan burung bernyanyi. Dia tidak bisa lebih baik dari pada ini.
Kakaknya begitu khawatir, apa yang Linyuan katakan kemarin, apa dia sudah melupakan semuanya, tapi bagi Linyuan sama halnya seperti kakaknya yang tidak mudah untuk melupakan Wangxioliu, dirinya juga tidak semudah itu. Linfang menjadi malu sendiri.



Waktu wajah Linyuan sama Linfang deket gitu, Linyuan yang pake kacamata di liatin intens sama abangnya, lebih di pelototin sih, terus abangnya nurunin kacamata Linyuan yang demi apa itu adeknya pake eyes shadow, eh gitu nggak sih tulisannya, intinya itu. Linfang bener-bener kaget, adeknya tiba-tiba jadi kaya gitu, sementara Linyuan benerin kacamata, senyum terus ngeloyor pergi.




Saat Linfang masih tidak percaya adik perempuannya sudah mulai tumbuh dewasa, tanpa sengaja dia menabrak gadis yang di jodohkan oleh ibunya. Linfang langsung teringat obrolannya dengan perempuan itu, dimana dia menawarkan diri bilang pada ibunya kalo perempuan itu tidak menyukainya, sementara perempuan itu menawarkan jika mereka pura-pura saling suka tapi tidak perlu ada komunikasi, jika kencan buta ini berhasil dirinya bisa dapat dua kali lipat keuntungan agar bisa datang kesana.

Perempuan itu tau jika Linfang tidak ingin tinggal bersama orang tuanya, dia berencana menyewakan kamar 110 sq-nya, apartemen meteran. Katanya 5000 per bulan dan keamanannya terjamin.



Masih dengan keterkejutannya itu Linfang bertanya apa perempuan itu seorang mahasiswa, perempuan itu memperkenalkan dirinya sebagai Zhang Xiaoti, kandidat dalam Ilmu Perpustakaan. Linfang mengiyakannya saja, terus dia ingat jika perempuan itu tidak mengangkat telponnya tempo hari, dengan polosnya dia menjawab kalo dia sudah membayar tagihan telponnya.

Zhang Xiaoti : “Kau sudah memutuskan untuk menyewa apartemenku?”

Linfang mengiyakan dan Zhang Xiaoti memberikan kuncinya dan menyebutkan semua keuntungan apartemennya, Linfang tinggal bawa barangnya saja.



Di lobby kampus yang begitu ramai oleh mahasiswa, seorang pria dengan membawa bunga dan di sekitarnya banyak banner Xiaoen, entah yang digital atau tidak, matanya terus mencari-cari seseorang, yang pasti adalah Xiaoen. Kehadiran pria itu yang begitu mencolok membuat dia jadi pusat perhatian, apalagi banner-banner Xiaoen yang banyak dan gede itu.

Saat Xiaoen memasuki lobby, perhatiannya langsung pada pria itu dan sangat terkejut fotonya terpampang nyata, semua orang membicarakannya, dia langsung menutupi dirinya dan pergi dari tempat itu.



Linyuan sedang jalan di pingir lapangan dan melihat peta yang ada ditangannya, tiba-tiba ada Xiaoen yang memanggilnya dari atas itu apa namanya, pembatas lapangan gitu, pake kawat, Xiaoen ada di atas dia nggak bisa turun. Maka dari itu Xiaoen minta bantuan Linyuan,

Linyuan : “Wah, nih orang beneran nyangkut.”

HAHAHHA numpang ketawa.

Linyuan : “Sebenernya ngapain juga kamu manjat kesitu. Kenapa nggak lewat pintu? Lewat pintukan lebih aman.”

HAHAHAHA sumpah ini Linyuan ngomongnya santai banget, nggak ada kasian atau gimana gitu.

Xiaoen : “Cewek, aku lagi dalam masalah. Bisa bantu aku?”

Linyuan : “Kalo gitu bantuin aku dulu.”

Xiaoen : “Apa? Katakan.”

Linyuan : “Aku mau nanya, jalan ke asrama cewek lewat mana?”

Astaga Linyuan HAHAHAHA itu anak orang nyangkut malah ditanyain kaya gitu, ya jelas nggak taulah, mana peduli juga hey. Akhirnya Linyuan pergi gitu aja karena Xiaoen nggak tau, duh.
Setelah Linyuan pergi, Xiaoen jatuh.


Bahkan di depan kampus aja ada banner digital Xiaoen, kaya baliho caleg aja deh.
Lobby udah sepi, pria tadi masih disana sambil duduk dan ngantuk-ngantuk, yang ditunggu nggak bakal dateng udah.

Di banner itu tertulis ‘sambutan hangat untuk mahasiswa baru, jenius matematika, Xiaoen, Mozart Mtematika Genius.’



Di sebuah ruangan, setelah dua mahasiswa keluar, Xiaoen masuk kesana dengan pakaian yang berantakan, kacamata yang nggak rapi, dan rambut yang ah taulah gitu deh kacau banget, wanita yang ada didepannya sampai bingung, terkejut. Menanyakan apa benar mahasiswa yang berdiri di depannya ini adalah mahasiswa jenius yang di maksud dan Xiaoen membenarkannya dengan tersenyum canggung.

***
YASHHH AKHIRNYA SAMPE EPISODE 2 JUGA, masih harus nulis satu sinopsis lagi padahal udah jam setengah sepuluh. Yok semangat yok.

Oh iyaa kalian komen dong, nanti aku adain giveaway dengan komen paling menarik bakal aku kasih pulsa 10k buat 3 orang. Aku akumulasi dari episode 2 sampai episode 4, jadi setiap postingan bakal aku cek ya dank omen paling menarik bakal dapet pulsa, peengumuman di episode 5 part 1 yaa, jadi waktunya masih lama banget hehe.
See you..

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Penulisan markup di komentar
  • Untuk menulis huruf bold gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silakan parse kode pada kotak parser di bawah ini.

Disqus
Tambahkan komentar Anda

2 comments

Matchita...syukaa bgt dehh sama xiaoen...gntengnya gk hbis2..lnjutt min..dtggu ya...fighting!!!

Balas

Sumpah ngakak lucu,konyol banget tingkah2 linyuan.. Ceritany sangat ringan gmpang difahami.. Semangat min.. Lanjut.. Chayo!!!

Balas