All images, credit, content and copyright by iQiyi
EPISODE 2 PART 2
Linyuan di asrama sedang beres-beres, rapiin ini rapiin itu, ada seorang temannya yang saat itu menarik perhatiannya jadinya dia mendekat sambil membawa hape dan minumannya, penasaran. Entah apa yang sedang temannya itu baca dengan suara lantang.
Menyadari ada Linyuan temannya yang sedang duduk di meja belajar itu menghadap ke belakang, menyapa Linyuan, dia adalah Liulian, sumber berita manga nomer satu dan penggemar penulis fiksi BL. Linyuan menyambut tangannya dengan ikut tersenyum.
Tiba-tiba ada beberapa mahasiswi yang lari dan berteriak, katanya ada hantu di kamar mandi, pintu kamar Linyuan tidak tertutup makanya dia bisa melihat mereka semua berlari.
Temannya yang satu tiba-tiba berdiri, dengan gaya coolnya dia mengatakan akan mengurus hal-hal yang seperti itu kedepannya. Lalu dia memperkenalkan diri, Sha Xuan masih semester satu dari jurusan Biologi. Sha Xuan juga mengaku kalo dia sudah punya pacar di kampus dan berharap teman-teman sekamarnya itu tidak keberatan. Setelah mengatakan itu Sha Xuan langsung lari keluar.
Linyuan benar-benar terkejut dengan teman barunya itu. Liulian juga sama terkejutnya.
Sha Xuan berlari menuju kamarnya sambil berteriak dan langsung menutup pintu, dia bilang beneran ada hantu, ada kuncir tepat didepannya .
Linyuan langsung mendapat ide dan membuka hapenya, kayaknya sih dia nyeritain cerita serem, sayang ih nggak ada subnya. Linyuan mengatakan ada hantu di kampusnya, di Wc sebelah kanan.
Linyuan pernah mendengar mitos kalo ketemu hantu mereka harus berteriak ‘Persetan denganmu, menghukum pengkhianat Negara. Lebih baik kau mati.”
Dengan ketakutan Sha Xuan bertanya kalo mereka tidak meneriakkan kata-kata itu, kata Linyuan jika mereka tidak mengatakannya hantu itu akan mengikuti kita selamanya, dan dia akan selalu menghantuimu.
Tiba-tiba saja lampu mati dan membuat mereka berteriak, semakin ketakutan, sementara gagang pintu tiba-tiba bergerak, sesuatu seolah memaksa masuk kedalam membuat mereka lagi-lagi ketakutan dan menjauh dari pintu.
Linyuan menaruh kursi di dekat pintu, dia memberanikan diri untuk mengintip hantu itu dengan menggunakan hapenya.
Benar saja ada seseorang dengan rambut panjang dan berbaju putih, akhirnya mereka berteriak seperti apa yang tadi Linyuan bilang, tapi perempuan di depan pintu juga menjawab hal yang sama, mereka semakin yakin itu hantu, Linyuan dan yang lain mencoba mengatakan kalimat itu lagi tapi perempuan yang ada di depan pintu minta di ulang, karena mereka terlalu cepat mengatakannya, harusnya pelan-pelan.
Dan perempuan itu adalah namu, dia lagi ngeliat ke kamera dan dadah dadah, lampu nyala dan Linyuan bisa melihat dengan jelas jika itu Namu.
Linyuan terkejut karena Namu ada di China dan namu menjelaskan kalo dia disana untuk belajar bahasa China di Universitas yang sama dengan Linyuan. Liulian yang mendengar Namu sudah fasih bahasa China jadi dia menegurnya, tidak perlu belajar bahasa China lagi katanya.
Namu mengatakan jika dia menyukai China dengan pelafalan yang kurang tepat, dan mereka semua tertawa dengan membenarkan perlafalan yang benar. Sekarang giliran Sha Xuan bertanya dari mana asal Namu dan Namu mengatakan kalo dia dari Thailand, umur 18 tahun, menyukai makan daging dan sayur.
Pertanyaan terus di lontarkan satu sama lain, yang entah kenapa semua yang mereka suka sama, ketimbang pegunungan atau dataran tinggi mereka lebih menyukai laut, dan diantara merah, kuning dan hitam mereka lebih menyukai merah.
Mereka jejeritan heboh mengetahui fakta bahwa mereka sangat cocok satu sama lain, hari itu kamar asrama nomor 301 mulai berteman dengan baik dan kompak.
Linfang baru saja sampai di apartemen barunya dan langsung bersih-bersih seisi rumah, dari yang mengelap meja, ngerapiin buku-bukunya hingga semuanya beres. Melihat kesekeliling Linfang bersyukur karena untuk ukuran 110 meter persegi dengan harga 5000 yen itu murah.
Linfang sudah ada di kamarnya dan sedang duduk di depan laptop, kebetulan pintu kamarnya terbuka, dia bisa merasakan ada sesuatu yang berjalan di depan pintu, sampai benar-benar ada pergerakan yang aneh dan Linfang sefleks bertanya ada siapa disana, tapi tentu saja dia tau jika dirumah itu hanya ada dia sendirian.
Berpikir jika itu karena efek ngantuknya akhirnya Linfang ke kamar mandi untuk cuci muka dan meyakinkan dirinya sendiri kalo itu efek karena dia kecapean.
Pagi itu di kampus Linyuan sangat tidak bersemangat karena sebentar lagi materi kuliahnya adalah matematika, Liulian yang duduk diseberang memberitahunya kalo tahun ini kelas matematika sangat wajib untuk semua jurusan. Sha Xuan yang duduk disampingnya membenarkan hal itu, apalagi dengar-dengar julukan professor matematika adalah Wen Qu Xing (Dewa legendaries ujian kekaisaran). Yang sangat kejam sangat memberikan tes.
Mendengar hal itu Linyuan langsung memutuskan untuk bolos saja, tapi Liulian mencegahnya karena ada kamera cctv yang selalu mengawasi mereka.
Sha Xuan meminta pendapat tentang cowok yang katanya genius matematika, iya Xiaoen maksudnya. Dan menurut Linyuan cowok itu kayaknya seorang pembohong besar, kalo beneran hebat kenapa nggak pergi ke Amerika. Dan masalah fotonya yang di pajang itu pasti karena dia popular dan hanya untuk pencitraan.
Melihat Xiaoen yang datang dan duduk di sebelah Linyuan, semua temannya member isyarat agar Linyuan tidak banyak omong lagi tapi Linyuan tidak sadar, dia malah meminta pembenaran Xiaoen sendiri, dan baru sadar kalo yang duduk di sampingnya adalah Xiaoen si jenius matematika.
Xiaoen sendiri sudah dengar semua omongan Linyuan dari sejak dia masuk tadi, dia memilih tidak memperdulikan kalimat maaf Linyuan dan lebih memilih mengerjakan sudoku. Linyuan yang merasa tidak enak hanya memperhatikan Xiaoen dan hal itu membuat Xiaoen tidak nyaman,
Xiaoen sengaja memegang sudokunya didepan mata Linyuan dan Linyuan berusaha untuk mengintipnya tapi tidak di perbolehkan.
Dosen yang di maksud tidak lama masuk ke kelas dan memperkenalkan dirinya sebagai Wen Qu Xing, karena dia memang dikenal seperti itu. Dan di hari pertamanya itu dia langsung memberikan kuis yang tentu semua mahasiswa tidak menyukainya.
Xiaoen sama sekali tidak menyentuh lembar soal maupun lembar jawab, sementara Linyuan berharap ada ke ajaiban datang karena di sama sekali tidak bisa mengerjakannya. Melihat Xiaoen yang tidak mengerjakan membuat Linyuan bertanya, dia berharap kalo Xiaoen sudah mengerjakannya dia ingin mencontek hahahaha dasar Linyuan, tapi Xiaoen di sebelahnya tidak memberikan respon sama sekali.
Setelah berkeliling dosen itu ke meja Xiaoen dan menanyakan apa kesulitan Xiaoen sampai tidak bisa mengerjakan soal yang dia berikan, dengan sombong dosen itu menduga kalo Xiaoen tidak bisa mengerjakan soal darinya dan menyindir Xiaoen yang katanya selalu mendapat penghargaan besar. Mahasiswa yang lain memperhatikan dari meja ereka masing-masing dan Xiaoen masih diam saja saat dosen it uterus menyombong dan meremehkannya.
Mendengar semua itu Xiaoen hanya tersenyum tipis dan mulai mengerjakan soalnya, yang tentu Linyuan diam-diam contek. Dosen itu masih tidak percaya jika Xiaoen benar-benar tidak bisa mengerjakan kuis darinya, dengan lantang Xiaoen mengoreksi soal yang dosennya itu kasih yang rata-rata salah semua, dari soal pertama sampai terakhir, dosennya awalnya bingung tapi akhirnya panic karena semua mahasiswanya sekarang menertawakannya, dia mengusir Xiaoen untuk keluar dari kelasnya.
Belum juga Xiaoen keluar, Linyuan di sebelahnya juga berulah, dengan santai Linyuan menyarankan dosennya itu untuk mengakui kesalahannya. Semua mahasiswa jadi ramai dan membuat Dosen Wen semakin malu hingga akhirnya mengusir ke duanya dari kelas, Xiaoen dan Linyuan sih menerima dengan senang hati.
***
Wah udah lama nggak update ya, maaf aku lagi capek banget jadi jarang update.
Singkat aja ya karena aku lagi seneng banget akhirnya blognya udah ada adsensenya aku mau nambahin gift buat giveaway tempo hari, jadi pemenangnya ada 5 ya, dapet pullsa 10k, rulesnya cuma komen aja sama jangan flop, maksudnya flop itu kalo yg ikut dikit berarti nggak jadi ya.
Syaratnya harus banyak yg ikut!