All images, credit, content and copyright by iQiyi
EPISODE 2 PART 3
Setelah Linyuan dan Xiaoen keluar. kelas menjadi gaduh dan dosen Wen sampai bingung sendiri. Untungnya seorang mahasiswi mengangkat lembar jawabnya tanda dan mengatakan kalo dia sudah selesai mengerjakan. Dosen Wen sudah sangat senang dia memuji mahasiswi itu dan memeriksa lembar jawabnya, dan saat memeriksanya Dosen Wen bingung dan sudah emosi namun mahasiswi itu langsung keluar dari kelas.
Keluar dari kelas Xiaoen lagi jalan sendiri dan Linyuan yang dengan nggak jelas ngikutin Xiaoen sambil selfie-selfie buat narik perhatian Xiaoen, hal itu sangat menganggu sekali tapi Xiaoen tetap tidak memperdulikannya.
Dengan sok akrab Linyuan mengajak Xiaoen ngobrol tapi tetap di cuekin oleh Xiaoen. Mungkin bagi Xiaoen, Linyuan itu anaknya annoying, sok akrab, nggak jelas, pokoknya minta di tabok banget deh.
Karena samih saja di cuekin, Linyuan dengan muka cerianya mengangkat tanggan minta tos, mungkin sebenarnya lebih ingin di perhatikan aja sih kan dari tadi di cuekin, dan sempurna saat itu Xiaoen benar-benar memusatkan perhatiannya pada Linyuan, lebih tepatnya pada gelang yang Linyuan pakai.
Karena masih di cuekin terus akhirnya Linyuan pura-pura menyerah dan berjalan di depan Xiaoen untuk beberapa saat berbalik lagi dan mengatakan kalo dirinya mengundang Xiaoen untuk bermain bulu tangkis bersamanya. Linyuan tertawa dengan senyum cerianya seperti biasa lalu benar-benar pergi.
Ingatan tentang seseorang yang dirinya temui di pesawat, tangan yang dia pegang dan gelang itu. Wajah Linyuan yang terkejut karena tangannya tiba-tiba dia pegang, wajah takut dan jejeritan di tempat pijat itu dan juga wajah yang dia lihat di kantor polisi. Tepat, dia gadis itu..
Lamunan Xiaoen buyar saat mahasiswi yang pake masker yang tadi keluar kelas itu menyapanya, mengulurkan tangan tanpa mengatakan apapun, Xiaoen dengan terkejut dan berusaha mengendalikan dirinya mengatakan kalo dirinya tidak ingin berteman, lalu pergi meninggalkan gadis itu.
Tentu saja mahasiswi itu kecewa tapi dia tetap diam saja.
Dari arah kelas para mahasiswa mulai bubar, termasuk Sha Xuan dan Liulian yang kini berjalan bersama dan membicarakan mahasiswa itu, dari tempatnya sekarang berdiri tentu gadis itu bisa mendengar apa yang Sha Xuan dan Liulian bicarakan.
Nama mahasiswa itu Guyang, mahasiswa yang kurang 3 poin saja untuk masuk university Qinghua. Dan menurut gosip beredar alasannya memakai topeng adalah untuk memisahkan diri dari mahasiswa-mahasiswi biasa-biasa saja.
Dan ternyata orang yang nungguin Xiaoen di hari pertamanya ke kampus ini, dia adalah orang penting, mungkin tingkatannya sama kaya rector kali ya, dia lagi mengelap foto miliknya saat Xiaoen datang.
Xiaoen memperkenalkan dirinya dan dosen itu sudah tentu mengenalnya, dia menyapa xiaoen dengan hangat. Kedatangan Xiaoen adalah untuk melihat daftar mahasiswa tahun pertama, maksudnya adalah yang seangkatan dengan dirinya sekarang ini. Dan dengan senang hati dosen itu mempersilahkan Xiaoen.
Setelah dosen itu pergi Xiaoen langsung mencari berkas kelasnya tadi, sampai akhirnya menemukan satu berkas berisi profil setiap mahasiswa. Xiaoen langsung mencari foto gadis itu dan menemukannya, nama gadis itu Linyuan.
Di asrama Linyuan dan kawan-kawan lagi pada mainan, nggak tau mainan apa, pokoknya pake dadu dan Namu nggak paham jadi minta di ajarin cara mainnya. Mereka terus asik bermain dan menyusunnya, sampai saat Liulian yang kebetulan dari depan memberitahu Linyuan kalo ada seorang pria di lantai bawah yang sedang mencari Linyuan.
Linyuan penasaran tapi dia tidak ingin
memperlihatkannya, setiap deskripsi dari Liulian tentang pria yang di bawah membuah Linyuan penasaran dan makin berharap.
Seorang pria tampan yang seksi, untuk tinggi atau tidaknya Liulian tidak tau karena pria itu berdiri di tangga, saat Linyuan bertanya apa itu pria asing dan Liulian mengiyakannya membuat Linyuan refleks bertanya dan mematung, seorang pria yang lebih tua dari umur mereka,mendengar apa yang Liulian katakana membuat Linyuan yang tadinya bengong sekarang ketawa kegirangan.
Linyuan langsung berlari dan menuju lemarinya, memilih pakaian yang paling cantik, dan bahkan berdandan, dengan sembarangan Linyuan memakai hight heels milik Liulian, teman-temannya itu heran melihatnya, dan yang paling penting pria itu siapa, sebelum keluar dari kamarnya Linyuan tersenyum dan menjawab kalo pria itu adalah pacarnya.
Linyuan keluar dari asrama dan mencari pria yang di maksud, ternyata Yilun yang mencarinya, muka Linyuan langsung males gitu, Yilunnya mah senyum lebar, senang.
Dengan sok akrab Yilun megang bahu Linyuan yang tentu langsung di tepis, Yilun kesana hanya untuk ngomong bentar, tapi melihat sikap Linyuan membuat Yilun merasa kalo sikap Linyuan sudah berubah sejak menjadi mahasiswa.
Yilun kesana cuma mau ngucapin selamat karena Linyuan sudah keterima di universitas itu karena sebelumnya kan dia belum sempat memberi ucapan.
Merasa itu tidak penting, Linyuan sudah ingin pergi namun ditahan oleh Yilun. Tapi tubuhnya di sentuh pria lain saja membuat Linyuan marah, dia sudah bersumpah kecuali Zhouyang, dia harus menjaga jarak sejauh lima meter dari pria lain. Dia juga ingin Yilun berhenti mengikutinya.
Yilun : “Hubungan terkutuk apa? Apa kau tidak dengan Madengdeng di Thailand?”
Linyuan : “Apa kau beneran akui Madengdeng seperti cowok? Berhentilah bertindak kekanak-kanakan.”
Akhirnya Yilun meminta maaf, dan hal itu membuat Linyuan merasa tidak enak.akhirnya dengan sedikit melunak Linyuan bertanya, katanya Yilun mau fokus dalam belajar, dan apa kali ini dia tidak perlu belajar lagi untuk mendapatkan nilai tinggi.
Yilun mengaku kalo diujian kali ini nilainya cukup baik, tapi ketika dia mengatakannya keras-keras dia tidak bisa tertawa. Dengan pelan yilun mengatakan nilainya 123, dan hal itu membuat Linyuan menahan tawanya. Beberapa detik kemudian Linyuan sudah mengomeli Yilun yang bahkan sebelumnya nilainya 231 tetapi kenapa sekarang malah turun lebih drastis lagi.
Yilun langsung merasa sedih dan murung, jadi dia hanya memberikan boneka untuk Linyuan dan sekali lagi mengucapkan selamat, lalu pergi. Melihatnya Linyuan benar-benar merasa bersalah.
Sha Xuan keluar dari asrama dan menghentikan lamunan Linyuan, dia meminta bantuan Linyuan untuk membawakan tugas mereka ke labotarium biologi, jadi harus di jaga jangan sampai pecah. Tanpa mengatakan apapun Linyuan menerimanya.
Xiaoen lagi ada di taman, mainan sudoku di hape sambil pake headphone. Nggak lama dosen yang tadi itu bawa sepeda dan buka headphone Xiaoen dari arah belakang, hal itu membuat Xiaoen terlonjak kaget.
Setelah ditanya ini itu Xiaoen jadi males dan pengen pergi, pak dosen langsung teriak heboh kalo ada istrinya katanya mau kenalan sama Xiaoen.
Perempuan itu memperkenalkan diri sebagai istrinya pak dosen, sebelumnya dia ingin menemukan kesempatan untuk membantu Xiaoen, tapi dia mendengar Xiaoen menolak semua wawancara. Dia juga tidak menyangka Xiaoen akan belajar di universitas suaminya, istri pak dosen mengajak Xiaoen untuk ngobrol tapi masih dengan prinsipnya, Xiaoen tidak menerima wawancara.
Xiaoen berbalik dan ingin pergi lagi, namun ditahan.
Istri pak dosen : “Kau pikir aku tidak tau. Meskipun kau perlu sembunyi untuk keselamatan pribadimu. Tapi aku juga tau kau membantu polisi Thailand mengekspos orang dari kasus 4,15. Jika kau member ku informasi utama, aku akan membiarkanmu naik tingkat lain di dunia matematika.”
Xiaoen berbalik dan tertawa sarkas, mengatakan dia tidak membutuhkan hal itu dan langsung secepatnya pergi. Sementara pak dosen panic, bu istri dosen itu langsung mengejar Xiaoen.
Xiaoen terus berjalan dengancepat dan tanpa mendengarkan panggilan dari istri dosen itu, tapi sialnya di jalan dia malah ngeliat Linyuan, jadi dia berbalik dan didepannya ada bu istri dosen, karena hal itu akhirnya dia mencari cara agar tidak bertemu dua-duanya, orang yang paling ingin dia hindari saat ini. Namanya juga apes waktu nyari jalan alternatifpun Xiaoen masih bertemu Linyuan dan bu istri dosen.
Saat isri pak dosen itu melihat Xiaoen dia mengejar lagi sampai akhirnya bertabrakan dengan Guyang, tanpa meminta maaf atau mengatakan apapun Guyang langsung pergi mengejar Xiaoen yang kabur tadi, setelah beremu Xiaoen tujuannya masih sama, dia hanya ingin bertemah tapi sekali lagi Xiaoen menolaknya, dia tidak butuh teman.
Di sebuah warnet, Yilun sedag asik bermain game online, saat itu ibunya menghubunginya. Ibunya tau pasti Yilun sedang berada di warnet lagi, sementara ibu dan ayahnya sibuk. Mendengar omelan ibunya Yilun malas mendengarkan, jadi dia meletakkan hapenya di meja lagi dengan suara di loudspeaker, ibunya memberitahu Yilun jika sekarang dia membayar orang untuk menjadi tutor belajar Yilun, dari sana ibunya ingin memantau pelajaran Yilun. Setelah ibunya menutup telpon, Yilun terlihat sangat kecewa, monangis.
Beberapa saat kemudian ada yang menghubungi Yilun lagi, tanpa mengambil hapenya, Yilun hanya mengangkat dan meloudspeaker lagi. Yang menelponnya adalah tutor yang ibunya sewa, mendengarnya Yilun jadi teringat Linyuan yang mengomelinya masalah nilai tesnya. Akhirnya Yilun mengambil hapenya dan mengajak bertemu tutornya itu.
Yilun ada di depan kafe yang waktu itu dan bertemu Zhang Xiaoti, dia mengintimidasi Zhang Xiaoti yang sudah merusak motornya, mana kaca spionnya tidak ada lagi, dengan malu Zhang Xiaoti menyerahkan kaca spion milik Yilun, Yilun langsung marah-marah dan Zhang Xioati tidak terima, dia bertanya usia Yilun yang ternyata masih 19 tahun sementara dirinya yang sudah 28 tahun, karena dirinya yang lebih tua tidak seharusnya Yilun berbicara kasar dengannya, tapi Yilun mana peduli, dia ingin Zhang Xiaoti ganti rugi tapi Zhang Xiaoti juga tidak mampu, ya mereka akhirnya hanya debat dan mencari jalan keluar yang buntu.
Malas berdebat lagi akhirnya Yilun milih telpon tutornya yang ternyata Zhang Xiaoti.
Setelah masa kabur-kaburannya kini Xiaoen yang capek lari masuk ke dalam lab biologi dengan terengah-engah.